PENGARUH NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF MANUSIA
Penyalahgunaan narkotika dan
obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat
Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan
keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.Karena pemuda sebagai
generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh
digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf.Sehingga pemuda tersebut tidak
dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan
cerdas hanya akan tinggal kenangan. Pengaruh Narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis
narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.
Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun
sosial seseorang.
Penggunaan obat-obatan ini memiliki
pengaruh terhadap kerja sistem saraf, misalnya hilangnya koordinasi tubuh,
karena di dalam tubuh pemakai, kekurangan dopamin. Dopamin merupakan
neurotransmitter yang terdapat di otak dan berperan penting dalam merambatkan
impuls saraf ke sel saraf lainnya. Hal ini menyebabkan dopamin tidak
dihasilkan. Apabila impuls saraf sampai pada bongkol sinapsis, maka
gelembung-gelembung sinapsis akan mendekati membran presinapsis. Namun karena
dopamin tidak dihasilkan, neurotransmitte tidak dapat melepaskan isinya ke
celah sinapsis sehingga impuls saraf yang dibawa tidak dapat menyebrang ke
membran post sinapsis. Kondisi tersebut menyebabkan tidak terjadinya
depolarisasi pada membran post sinapsis dan tidak terjadi potensial kerja
karena impuls saraf tidak bisa merambat ke sel saraf berikutnya. Pengaruh
lainnya yaitu merusak organ-organ tubuh terutama otak, dan syaraf yang mengatur
pernafasan. Banyak yang meninggal karena sesak nafas, dan tiba-tiba berhenti
bernafas karena saraf yang mengendalikan pernafasan sudah rusak dan tidak ada
lagi instruksi untuk bernafas, sehingga pernafasannya putus atau berhenti,
paranoid, otak sulit digunakan untuk berpikir dan konsentrasi, nafsu makan
menurun, memiliki rasa gembira yang berlebihan, denyut jantung cepat, Pupil
mata melebar, Tekanan darah meningkat, berkeringat atau merasa dingin, sering
mual atau muntah. Gangguan detak
jantung, perdarahan otak, Hiperpireksia atau syok pada pembuluh darah jantung
yang berakibat meninggal.
KARYA : XI IPA1